FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LAJU REAKSI
a). Luas Permukaan.
Gambar 2.5 Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi

Luas permukaan
mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin
banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang
adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan. Semakin luas permukaan
zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran
partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat.
Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan. Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran. Bidang batas campuran inilah yang dimaksud dengan bidang sentuh. Dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat.Dari gambar 2.3 dapat dilihat bahwa luas permukaan P gambar pada poin B lebih besar daripada gambar poin A. Jumlah zat terlarut (lingkaran berwarna hijau) pada kedua gambar diatas adalah sama, namun ukurannya yang berbeda. Kita dapat menghitung molekul zat terlarut yang dapat bertumbukkan dengan molekul pelarut (lingkaran berwarna merah). Makin banyak molekul zat terlarut yang dapat bersentuhan dengan molekul pelarut, berarti luas permukaannya semakin besar. Dengan semakin luas permukaan zat pereaksi, akan memudahkan molekul-molekul tersebut bertumbukkan dan menghasilkan hasil reaksi. Dengan kata lain, laju reaksinya meningkat.
Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan. Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran. Bidang batas campuran inilah yang dimaksud dengan bidang sentuh. Dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat.Dari gambar 2.3 dapat dilihat bahwa luas permukaan P gambar pada poin B lebih besar daripada gambar poin A. Jumlah zat terlarut (lingkaran berwarna hijau) pada kedua gambar diatas adalah sama, namun ukurannya yang berbeda. Kita dapat menghitung molekul zat terlarut yang dapat bertumbukkan dengan molekul pelarut (lingkaran berwarna merah). Makin banyak molekul zat terlarut yang dapat bersentuhan dengan molekul pelarut, berarti luas permukaannya semakin besar. Dengan semakin luas permukaan zat pereaksi, akan memudahkan molekul-molekul tersebut bertumbukkan dan menghasilkan hasil reaksi. Dengan kata lain, laju reaksinya meningkat.
Laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan reaktan
b) Konsentrasi Larutan
Jika
konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah
partikel semakin banyak sehingga partikel-partikel tersebut akan
tersusun lebih rapat dibandingkan larutan yang konsentrasinya lebih
rendah. Susunan partikel yang lebih rapat memungkinkan terjadinya
tumbukan semakin banyak dan kemungkinan terjadi reaksi lebih besar.
Makin besar konsentrasi zat, makin cepat laju reaksinya. Perhatikan
Gambar 2.6 tentang pengaruh konsentrasi berikut.
Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan
laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus
melalui percobaan .

Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makin besar laju reaksinya.
c) Suhu
Partikel-partikel
dalam zat selalu bergerak. Jika suhu zat dinaikkan, maka energi kinetik
partikel-partikel akan bertambah sehingga tumbukan antar partikel akan
mempunyai energi yang cukup untuk melampaui energi pengaktifan. Hal ini
akan menyebabkan lebih banyak terjadi tumbukan yang efektif dan
menghasilkan reaksi. Di samping memperbesar energi kinetik, ternyata
peningkatan suhu juga meningkatkan energi potensial suatu zat. Dengan
semakin besarnya energi potensial zat, maka semakin besar terjadinya
tumbukan yang efektif, sehingga laju reaksi semakin cepat.

d) Katalis
Katalis adalah zat
yang pada umumnya ditambahkan dalam ke dalam suatu sistem reaksi untuk
mempercepat reaksi. Pada akhir reaksi, katalis diperoleh kembali dalam
bentuk zat semula. Katalis bekerja dengan cara turut terlibat dalam
setiap tahap reaksi, tetapi pada akhir tahap, katalis terbentuk
kembali.
Jika suatu campuran zat tidak dapat bereaksi, penambahan katalis pun tidak akan membuat reaksi terjadi. Dengan kata lain, katalis tidak dapat memicu reaksi, tetapi hanya membantu reaksi yang berlangsung lambat menjadi lebih cepat. Katalis bekerja secara khusus. Artinya, tidak semua reaksi dapat dipercepat dengan satu macam katalis. Dengan kata lain, katalis bekerja hanya pada satu atau dua macam reaksi, tetapi untuk reaksi yang lain tidak dapat digunakan. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Jika suatu campuran zat tidak dapat bereaksi, penambahan katalis pun tidak akan membuat reaksi terjadi. Dengan kata lain, katalis tidak dapat memicu reaksi, tetapi hanya membantu reaksi yang berlangsung lambat menjadi lebih cepat. Katalis bekerja secara khusus. Artinya, tidak semua reaksi dapat dipercepat dengan satu macam katalis. Dengan kata lain, katalis bekerja hanya pada satu atau dua macam reaksi, tetapi untuk reaksi yang lain tidak dapat digunakan. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar